Menginap 3 Hari 2 Malam di Favehotel Palembang

Awal Maret lalu saat ngapelin Ara untuk yang kedua kalinya di Palembang, gue memilih Favehotel Palembang sebagai tempat bermalam selama 3 hari 2 malam. Beberapa pertimbangannya adalah soal lokasi, harga, fasilitas, dan tampilan. Jadi apakah servis yang gue dapatkan sesuai dengan yang gue harapkan? Okay, I’ll make this quick, let the review begins.
Dari segi lokasi, Favehotel Palembang berada di antara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (kost Ara deket sini) dan pusat kota Palembang. Alamat persisnya ada di Jalan Jend. Basuki Rahmat no. 1681 Pahlawan, kec. Kemuning, berseberangan dengan ASTON Palembang Hotel & Conference yang notabene sama-sama di bawah manajemen Archipelago International.





Stasiun LRT terdekat dari Favehotel Palembang adalah Stasiun Demang Lebar Daun dan Stasiun Garuda Dempo. Gak deket-deket banget, kalo jalan kaki apalagi dengan cuaca ganas Palembang ya bakal keringetan dan ngos-ngosan. Opsi ternyaman adalah naik LRT sambung ojol, atau sekalian naik ojol aja dari awal.
Baca ulasan selengkapnya soal LRT di: Ulasan dan Panduan LRT Palembang.
Yah, gue sih pilih kamar yang paling murah aja, standard room seluas 18 m² yang di sini dinamakan Faveroom. Ada kamar dengan twin bed dan double bed, gue dapet yang twin bed karena memang itu yang gue minta. Kedua ranjang dipisahkan oleh nakas. Gue dikasih kamar di lantai 9 dong, lantai tertinggi kedua, cihuy!



Fasilitasnya ada working area, coffee & tea maker facilities, hanging corner, safety box, dan slippers. Yang gue suka adalah bantalnya yang tebel, bantal cadangan yang lucuk, dan lampu baca di masing-masing bed. Kopi dan tehnya sih standar, Nescafe dan Lipton.
Gue juga salut karena Favehotel Palembang sudah meniadakan penggunaan botol plastik air mineral. Sebagai gantinya, tamu disediakan 1 tumblr besar untuk mengisi air dan dispenser air minum di tiap lorong. Fitur unik ini pertama kali gue temukan di Dafam Express Jaksa Jakarta, ternyata sudah cukup banyak hotel yang menerapkan fitur ini. Keren!


Sementara fasilitas di kamar mandi hanya ada odol, sikat gigi, dan sabun cair multifungsi. Shower-nya tipe yang fixed di dinding, gue suka yang model ini daripada yang harus dipegang terus-terusan. Toiletries buat standard room yang smoking justru lebih lengkap, ada grooming kit dan sisir segala. Harganya memang sedikit lebih mahal. Mungkin karena yang ngerokok itu biasanya cowok, jadi ada grooming kit.
Salah satu hal yang gue suka dari Favehotel adalah variasi sarapannya. Untuk kelas bintang 3, menurut gue sarapannya udah lengkap banget, tak terkecuali di Favehotel Palembang. Di pagi pertama, misalnya, ada capcay, ikan fillet, dice potato, rebusan, bubur ayam, bubur kacang merah, salad, buah, puding, pempek ada’an, noodle station, bakso kuah, lontong, roti, croissant, dan sereal. Menu sarapan di pagi kedua hampir sama dengan beberapa pembeda.
Coba deh baca ulasan Favehotel Melawai, sarapannya juga banyak.



Sayangnya nih, ternyata sebagian menu itu adalah makanan yang nggak gue suka, hehe. Croissant-nya nggak ada isinya. Lontongnya nggak ada isian kayak suwiran ayam atau telur. Noodle station menggunakan mie instan, andai dengan mie telur biasa atau mie lainnya akan gue ambil. Rebusan singkong, dice potato, bubur kacang merah, dan noodle station menurut gue tanggung kalo mau dijadikan pengganti nasi. Sementara kalo buat opsi western breakfast, kayaknya juga kurang didukung karena nggak ada spaghetti/pasta, sosis, dsb. Kurang cocok juga sama segmentasinya. Lebih baik diganti dengan kue-kue, gorengan, atau lauk lainnya.




Jadi, dari segi rasa gue nggak ada masalah, cuma menurut gue pilihan menunya perlu diperhatikan lagi. Menu sarapan di Favehotel Melawai adalah contoh yang oke, menurut gue.
Tapi, yang gue suka adalah nasinya ada nasi putih dan nasi goreng. Selain kopi, teh, dan jus, juga ada jamu! Tapi entah kenapa botol jamunya panas, padahal gue biasa minum jamu dalam kondisi dingin. Menurut gue nggak perlu dipanasin, karena jadi susah juga nuanginnya.



Selain sarapan, gue juga menikmati makan siang dan makan malam di Favehotel Palembang. Karena gue nginep di hari Jumat – Minggu, jadi kebagian buffet lunch & dinner, yay! Bisa dibilang menu prasmanannya adalah menu sarapan versi sederhana. Ada lauk pauk nusantara, menu pendamping, makanan penutup, ramesan, dan minuman.



Gue nggak tau kenapa disebut ramesan, tapi isinya adalah nasi goreng, ayam goreng, dan beberapa gorengan seperti tempe yang disajikan dalam satu loyang besar. Beberapa menu pendampingnya adalah puding, es buah, dan bubur.



Karena Jumat malam nggak ada buffet dinner (apa gue yang kemaleman ya?), gue pesen menu a la carte berupa ayam goreng lengkap dengan tahu, tempe, dan sambel bawang.
Favehotel Palembang memiliki lobi luas yang dilengkapi dengan seating area dan titik berfoto, seperti telephone box ala Inggris itu. Yang perlu diapresiasi adalah kehadiran area bermain anak di lobi. Selain lobi, fasilitas lainnya adalah kolam renang, gym / fitness center, spa & massage, dan ruang-ruang pertemuan.





Walaupun kolamnya nggak luas, tapi ada meja-kursi dan kamar mandi dengan fasilitas lengkap (wastafel, shower room, toilet). Alat olahraga yang ada di ruang gym hanya treadmill dan sepeda statis kalo nggak salah, semoga sekarang udah nambah.
Selain standard room atau Faveroom, kamu juga bisa memilih Freshroom dan Fabroom yang lebih luas, lebih instagrammable, dan fasilitasnya lebih lengkap.


Freshroom misalnya, hadir dengan luas 28 m², bangku panjang (atau itu meja setrika?), pengering rambut, sajadah, alat mandi lengkap, dan ruang penyimpanan yang lega. Fabroom lebih asoy lagi. Kamar seluas 36 m² ini dilengkapi dengan minibar, dining room, pantry, dan bahkan complimentary snacks.
Favehotel adalah salah satu jaringan hotel bintang 3 favorit gue, dan Favehotel Palembang adalah unit ke-3 yang gue inapi setelah Favehotel Melawai Jakarta dan Favehotel Pasir Kaliki Bandung. Harganya terjangkau, start from kisaran Rp300.000an, tapi servisnya cukup memuaskan―kerapihan, kebersihan, sarapan. Tampilannya memang bukan yang paling instagrammable, tapi juga nggak yang rumahan banget. Beberapa hotel bintang 3 punya tampilan kayak kamar kost soalnya.


Favehotel selalu menempati lokasi-lokasi strategis. Di Bandung, Favehotel ada di Pasir Kaliki (deket Stasiun Bandung), Braga (kawasan wisata heritage), dan Cihampelas (kawasan wisata belanja dan gaya hidup). Favehotel Palembang, meski nggak yang deket Jembatan Ampera banget, tapi aksesnya enak ke mana-mana. Jadi, monggo jadikan Favehotel Palembang sebagai pilihan menginap nyaman di bumi Sriwijaya ini.